Tidakada cara lain untuk mencapai kerendahan hati selain memandang kepada Yesus. Paulus berkata kepada kita, "Ia merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib." . Anak Alllah merendahkan diri-Nya sendiri. Itu adalah sesuatu yang luar biasa. Akan tetapi, masih ada lagi. Dia dijadikan sama dengan manusia.
3 "Tuhan akan menemuimu di mana kamu berada untuk membawa kamu ke mana Dia ingin kamu pergi." 4. "Semakin besar pengetahuanmu tentang kebaikan dan rahmat Tuhan dalam hidup, semakin besar
SMPKristen 1 Harapan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kontributor peluncuran buku fiksi dan non fiksi terbanyak. Antologi Puisi Siswa SMP K 1 Harapan : 55 puisi; Menggagas Indonesia: Kumpulan Artikel Guru-Guru di Kota Denpasar; itu adalah bonus atau buah manis dari proses maksimal dan kerendahan hati
judulpuisi : kerendahan hati. Jika engkau tidak bisa menjadi menara yang kokoh Jadilah saja tongkat kayu Tapi tongkat kayu yang selalu menuntun jalan pada sisi yang tepat Jika engkau tidak bisa menjadi pelangi Jadilah saja sebuah lilin Karena seberapa kecilpun cahayanya,ia bisa menjadi terang dalam gelap Jika engkau tidak bisa menjadi sebuah gaun yang indah Jadilah sebuah baju yang sederhana
DoaKristen Ketika Terlilit Hutang. Bapa yang bertahta di Sorga, ada banyak masalah yang kami hadapi dalam kehidupan, termasuk hutang yang hingga saat ini belum lunas. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati, bantulah kami untuk mencari jalan keluar agar hutang yang kami miliki dapat segera lunas, bantulah agar hati kami menjadi lebih
Sayasenang sekali bahwa kawan-kawan Katolik/Kristen menggemari puisi ini. Bahkan ada sebagian kawan Katolik yang berseloroh bahwa ada tiga puisi Paskah: puisi Rendra, Joko Pinurbo, dan puisi saya. tetapi untuk kerendahan hatimu yang bersedia belajar dari mana saja, dari siapa saja, tentang pengorbanan sebagai tanda kasih Allah bagi semua
oW2pv. Mengapa masih banyak orang Kristen yang sombong? Karena mereka tidak mengenal Allah yang disembahnya dengan benar. Allah telah memberikan contoh yang sempurna tentang kerendahan hati. Yesus adalah Allah telah merendahkan diri-Nya menjadi sama seperti manusia. Kerendahan hati-Nya dibuktikan melalui ketaatan-Nya, yang membawa pada kematian di atas kayu salib. Kematian-Nya pada waktu itu dianggap hina bagi bangsa Yahudi. Kematian di kayu salib adalah kematian untuk orang-orang yang paling berdosa atau kematian penjahat. Tidak ada yang patut kita sombongkan di dunia ini. Kita bisa beroleh hidup hingga hari ini karena kasih kemurahan Tuhan. Mari kita hidup saling merendahkan diri, saling mengasihi dan tidak menganggap diri lebih unggul dari orang lain. Itulah yang Tuhan Yesus dan rasul Paulus inginkan dalam hidup kita. Jika mau ditinggikan oleh Allah, kita harus dapat hidup dengan merendahkan diri terhadap sesama kita, terlebih di hadapan Tuhan. Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib Filipi 26-8 Artikel Lainnya Post navigation
Dunia membesarkan kita dan mengajarkan kita untuk selalu mengaktualisasikan diri kita sendiri. Setiap orang harus yakin dan bergantung kepada dirinya sendiri sehingga semakin lama manusia menjadi semakin sombong. Ketika kita tidak bisa rendah hati, taat, dan menekuk lututnya dihadapan Tuhan, maka kita akan selalu memandang rendah terhadap orang lain dan pada akhirnya hal itu akan membuat diri kita sendiri hancur. Selain itu kita juga merasa bahwa segala sesuatu bergantung kepada diri kita sendiri dan segala keputusan dan penilaian terakhir tergantung kita sehingga penilaian dan pendapat orang lain tidak kita dengar. Padahal ketika kita memposisikan diri kita sebagai penentu akhir, sebenarnya kita sedang berada di titik kritis untuk mencapai kehancuran. Ketika kita merasa bahwa kita adalah orang yang paling hebat, maka jika kita mengalami tantangan dan kegagalan di dalam hidup, mungkin kita bisa menjadi gila atau stress hingga bunuh diri karena kita telah merasakan betapa sakitnya jatuh dari kesombongan kita sendiri. Firman Tuhan mengajarkan agar kita mempunyai sikap yang rendah hati sehingga kita dapat melihat segala sesuatu dengan nilai positif. Dan ketika kita bisa rendah hati, maka kita juga akan mudah menerima segala kelemahan dan kekurangan diri kita sehingga orang lain tidak mudah menjatuhkan diri dan mematahkan diri kita ketika kita mengalami kesulitan dan kegagalan, justru hal-hal itu akan memacu diri kita untuk berusaha melakukan dengan lebih baik dan kembali bergantung kepada providensi Allah. Orang yang rendah hati selalu merasa bahwa otoritas yang tertinggi adalah Tuhan, bukan dirinya sendiri, dan orang seperti ini akan selalu siap dan taat untuk dipimpin Tuhan kemanapun. Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehancuran Amsal 1812 Artikel Lainnya Post navigation
Pertanyaan Jawaban Alkitab menggambarkan kerendahan hati sebagai kelemah-lembutan dan tidak menghiraukan diri. Istilah Yunani yang diterjemahkan sebagai "kerendahan hati" di dalam Kolose 312 dan di bagian lainnya bermakna "pikiran yang rendah diri," sehingga kita menyimpulkan bahwa kerendahan hati itu merupakan sikap hati, bukan saja perilaku lahiriah. Seseorang dapat memeragakan kerendahan hati tetapi hatinya masih penuh kesombongan dan kecongkakan. Yesus berkata bahwa mereka yang "miskin di hadapan Allah" akan beroleh Kerajaan Sorga Matius 53. Miskin di hadapan Allah atau dalam kata lain miskin secara rohani berarti hanya mereka yang mengakui keterpurukan rohani mereka dapat memeproleh kehidupan kekal. Oleh karena itu, kerendahan hati adalah salah satu syarat pokok menjadi orang Kristen. Ketika kita mendatangi Kristus sebagai orang berdosa, kita harus datang dengan sikap rendah hati. Kita mengakui bahwa kita adalah pengemis dan orang miskin yang tak dapat menawarkan Dia apapun juga selain dosa kita dan kebutuhan kita akan keselamatan. Kita menyadari ketidakpantasan dan ketidakmampuan kita menyelamatkan diri. Ketika Ia menawarkan belas kasih dan kasih karunia Allah, kita menerimanya dengan sikap bersyukur dalam kerendahan hati dan hidup berkomitmen kepada-Nya dan kepada sesama kita. Kita mati kepada diri sendiri supaya kita dapat hidup sebagai ciptaan baru dalam Kristus 2 Korintus 517. Kita tidak lupa bahwa Ia telah menukarkan keadaan tak berharga kita dengan keadaan sempurna-Nya, dosa kita dengan kebenaran-Nya, dan hidup yang kita jalani sekarang, kita hidup dalam iman pada Sang Anak Allah yang telah mengasihi kita dan menyerahkan Diri-Nya bagi kita Galatia 220. Itulah kerendahan hati yang sejati. Kerendahan hati yang alkitabiah bukan hanya syarat memasuki kerajaan, melainkan syarat menjadi besar dalam kerajaan kekal Matius 2026-27. Yesus meneladankan hal ini. Sebagaimana Ia tidak datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani, kita juga harus berkomitmen melayani orang lain, dengan mengedepankan kepentingan orang lain dahulu Filipi 23. Sikap ini menghindarkan kita dari ambisi yang egois, kesombongan, dan pertikaian yang muncul ketika orang berbenar diri dan membela diri. Yesus tidak malu untuk merendahkan DiriNya sebagai seorang hamba Yohanes 131-16, bahkan sampai mati di atas kayu salib Filipi 28. Dalam kerendahan hati-Nya, Ia selalu taat kepada Bapa dan begitu pula umat Kristen yang rendah hati harus siap mengesampingkan segala keegoisan dan tunduk dalam ketaatan kepada Allah serta Firman-Nya. Kerendahan hati yang sejati menghasilkan kesalehan, rasa cukup, dan rasa aman. Allah berkasih-karunia pada orang yang rendah hati, tetapi Ia menentang orang yang congkak Amsal 334; 1 Petrus 55. Oleh karena itu, kita harus mengakui dosa kesombongan dan menghindarinya. Jika kita meninggikan diri, kita sedang menempatkan diri dalam perlawanan pada Allah yang, dalam rahmat-Nya dan demi kebaikan kita, merendahkan kita. Jika kita merendahkan diri, Allah menambahkan kasih karunia-Nya dan meninggikan kita Lukas 1411. Selain Yesus, Paulus juga meneladankan kerendahan hati. Di balik ilham yang Ia peroleh serta karunia yang begitu hebat, Paulus menganggap dirinya sebagai “yang paling hina dari semua rasul” dan “yang paling berdosa” 1 Korintus 159; 1 Timotius 115. Seperti Paulus, mereka yang benar-benar rendah hati akan bermegah dalam kasih karunia Allah dan dalam salib, bukan dalam pembenaran-diri Filipi 33-9. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa yang diajarkan Alkitab tentang sikap rendah hati?
puisi kerendahan hati kristen